Oleh : H. Akbar Saefulloh
Misteri Sangiang Tapak Pajajaran
Dilain pihak kaki sebagai penopang
untuk berpijak diatas bumi memiliki peran penting pula bagi manusia. Dengan
kakilah manusia dapat menelusuri hamparan dunia ini. Tanpa kaki manusia sangat
menderita, hanya sayang kaki merupakan bagian vitalpun jarang diingat jasanya
yang telah membawa kebahagiaan bagi manusia.
Organ tubuh tangan dan kaki merupakan bagian yang mencatat perbuatan dan
pengalaman manusia, benarkah demikian ?. Selama penelusuran PERJALANAN
PAJAJARAN SILIWANGI, banyak hikmah dan intisari yang dapat dipetik sehingga
menarik untuk direnungkan sebagai bekal kehidupan manusia. Sebab ternyata
TELAPAK TANGAN memiliki memori dan sebagai alat sensor yang patut dibanggakan.
Oleh karena itu, marilah berbagi informasi mengenai telapak tangan dan kaki
manusia semoga bermanfaat dan menjadi bahan kajian bersama.
TELAPAK TANGAN, bukan hanya
identitas pribadi seseorang tetapi juga terdapat nuansa kepentingan
didalamnya, antara lain ; dengan tangan manusia beraktifitas mencari nafkah,
melakukan hiburan, beribadah, beraktifitas sosial bahkan melakukan kejahatan,
maka organ tangan sangat dominan dan hampir semua aktifitas seseorang
menggunakan tangan. Dari kesibukan manusia tersebut, tangan juga bagaikan
menyimpan alat sensor dimana indra perabanya dapat mengetahui secara pasti
suatu kondisi panas, dingin, halus kasar, berat maupun sebaliknya. Sungguh
sangat luar biasa peran tangan beserta telapak garisnya, dapat merasakan suatu
kondisi dan langsung menghubungi otak untuk menyebutkan hasil sensornya.
Selain
itu, satu persatu jemari tangan seseorang memiliki makna, kedudukan tertentu
dan menunjukkan pribadi pemiliknya; lihatlah ketika jari telunjuk bergerak
apakah kesan yang ingin disampaikannya bersifat memerintah ! menunjukkan
sesuatu ! mengusir atau mengandung perintah lainnya !. Dari
telunjuk itulah lawan komunikasinya akan mengetahui siapa yang dihadapinya,
apakah seorang atasan, apakah seorang bos, apakah pelayan atau teman akrabnya.
Jari telunjuk itu pula, menunjukkan kepribadian seseorang yang berpendidikan
atau tidak. Malah bisa pula menggambarkan seseorang kurang berpendidikan tetapi
memiliki tingkat etika yang tinggi karena kebiasaan dan pengalaman. Kemudian
juga jari-jari lainnya, tidak jauh berbeda mempunyai fungsi tersendiri.
Jejak kaki dan goresan tangan artifak Pajajaran Siliwangi
Oleh
karena itulah, para ahli banyak menggunakan garis tangan sebagai alat
pembuktian identitas seseorang dengan tanda tangan maupun sidik jari. Hal itu
menunjukkan bahwa tanda tangan maupun sidik jari merupakan isyarat pasti yang
dapat diselidiki kebenaran pemiliknya. Tetapi memang ampuh terutama dari sidik
jari, penyelidik dapat membuktikan hal itu. Sungguh penemuan luar biasa
kepandaian orang pertama yang menggunakan cara itu. Hasil karya orang tersebut
patut dibanggakan karena dapat menjabarkan qodrat yang diberikan Allah SWT,
sebab tidak mungkin Allah SWT menciptakan dari sekian juta manusia di bumi ini
yang memiliki garis tangan yang sama.
Artifak
telapak tangan hampir punah ditelan masa
Jika
direnungkan, setiap muslim manakala berwudhu mula-mula yang di bersihkan adalah
tangan dan diakhiri dengan membersihkan kaki. Apa mungkin ada hubungannya
antara artifak Pajajaran dengan wudhu ?. Karena tangan dan kaki sering di ulas
pada kisah Pajajaran Siliwangi. Tetapi yang nyata tidaklah sembarang leluhur
Pajajaran meninggalkan jejaknya. Mungkin terdapat pesan yang ingin disampaikan
terutama bagi keturunannya. Memang sepintas yang terlihat hanya jejak
kaki, namun yang menjadi misteri adalah jejak kaki dan kenapa harus pada
permukaan batu !?. Kondisi batu merupakan benda padat keras dan kuat
menunjukkan sifatnya yang tahan lama. Karakter itulah yang menjadi
lambang keteguhan hati dan kepribadian yang kuat. Oleh karena itu
wajarlah jika pendahulu Pajajaran memilih jejak kakinya ditinggalkan di
atas batu. Dan jika diamati pada telapak kakipun, ternyata terdapat garis-garis
sebagaimana yang terdapat pada garis telapak tangan.
Garis
tangan maupun garis jejak kaki memiliki kesamaan. Maka cobalah perhatikan pada
garis-garis kecil pada bagian sisi tangan maupun kaki itu semakin lama akan
terdapat perubahan, kecuali pada ujung jari tangan bersifat permanen. Jika
berubah apa mungkin garis ditelapak tangan maupun kaki karena mencatat setiap
perbuatan pemiliknya ?. Hal itu mungkin saja mencatat setiap perbuatan manusia
sehingga sangat berkaitan erat dengan pendapat yang menganjurkan agar setiap
muslim ketika beribadah di Mekah memperbanyak jejak kaki. Bukan sewaktu di
Masjidil Haram saja, tetapi juga di anjurkan disetiap mesjid memperbanyak salat
sunat serta berpindah-pindah untuk memperbanyak jejak kaki, karena semakin
banyak jejak yang ditinggalkan semakin banyak pula pahala yang akan dicatatnya.
Mungkinkah demikian !
Telapak
Kaki Karuhun Siliwangi
Pada dasarnya jejak kaki maupun telapak tangan
mendominasi aktifitas manusia, kiranya kita patut bersyukur memiliki organ
tubuh yang utuh sehingga dianjurkan memelihara dan menjaga jejak keduanya
dari perbuatan yang tercela. Sebab tidak mustahil kelak akan diminta pertanggungjawaban
dihadapan Ilahi Robi yang berkaitan dengan amal perbuatan yang dilakukan oleh
tangan maupun kaki setiap manusia. Kiranya pesan misterius Telapak Tangan dan
Jejak Kaki Pajajaran sedikit terungkap, ternyata semua itu untuk
dipergunakan sebaik-baiknya agar kelak tidak merugikan diri sendiri maupun
orang lain. Jadi jika hendak untuk perbuatan yang tidak bermanfaat, sebaiknya
perlu dipikirkan secara bijaksana. Oke !