Kebudayaan
Daerah adalah Pribadi Bangsa
Kebudayaan
daerah merupakan kumpulan dari berbagai ciri khas daerah yang ada di Indonesia.
Penyatuan dari unsur-unsur budaya daerah tercermin menjadi satu kesatuan budaya
nasional yang utuh. Jadi dapat dikatakan, budaya nasional adalah cerminan dari
budaya daerah-daerah yang beragam. Indonesia sangat kaya dengan aneka macam
kebudayaan daerah dari Sabang sampai Merauke. Mulai dari bahasa, pakaian adat,
budaya dan tradisi, tari-tarian, aneka seni rupa, dan lain sebagainya. Semua
itu terkombinasi menjadi bagian yang sangat unik dari kebudayaan nasional itu
sendiri. Demikian juga batik, budaya batik tidak juga identik dengan unsur
jawa. Budaya batik adalah bagian dari kebudayaan daerah di masing-masing
daerah. Batik ada di setiap provinsi di Indonesia. Singkat kata, budaya batik
adalah bagian dari budaya daerah yang kemudian dapat merepresentasikan
kebudayaan nasional bangsa Indonesia.
Selain
batik, ada makanan. Setiap daerah mempunyai jenis makanan khas yang menjadi
satu ciri tertentu dari daerah tersebut. Sebut saja, Pempek. Semua tahu kalau
makanan yang terbuat dari ikan dan tepung kanji atau tepung sagu itu, berasal
dari Palembang. Semua jenis makanan yang ada di seluruh Indonesia menjadikan
budaya Indonesia ini sangat berakar dan tak akan mudah dicabut. Kekokohan akar
budaya itulah yang membuat ada perasaan begitu dari Palembang. Semua jenis
makanan yang ada di seluruh Indonesia menjadikan budaya Indonesia ini sangat
berakar dan tak akan mudah dicabut. Kekokohan akar budaya itulah yang membuat
ada perasaan begitu geram manakala mengetahui kalau ada satu apalagi dua budaya
Indonesia diklaim oleh bangsa lain.
Kegeraman
itu adalah wujud nyata dari rasa kebangsaan dan nasionalisme yang tak bisa
dipungkiri. Walaupun misalnya selama ini hanya tahu bahwa satu budaya berasal
dari satu daerah dan mungkin juga tidak terlalu menaruh perhatian. Namun,
ketika budaya itu diambil orang, rasa sakit hati itu seakan menyeruak. Sama
seperti sebuah tanah yang tak bertuan dan seolah ditinggal pergi begitu saja
tanpa diolah atau dimanfaatkan oleh pemiliknya karena mungkin sang pemilik
sedang tidak berada di wilayah itu lagi. Kalau tanah yang terlihat tidak
terurus itu lalu dicaplok orang lain, maka pemilik sah dari tanah itu pasti
akan marah. Dari kemarahan itu terlihatlah rasa memiliki yang begitu dalam.
Begitu pun keadaannya dengan budaya nasional yang benar-benar milik bangsa
Indonesia lalu dicaplok oleh orang yang selama ini dianggap sebagai kawan
serumpun yang baik. Satu bangsa memang bisa dilihat dari budaya yang ada di negara
tersebut.
Kebudayaan
Daerah yang terlupakan
Satu
budaya bisa hilang. Hilangnya satu budaya ini apabila budaya tersebut dianggap
membahayakan jiwa atau tidak sesuai dengan norma-norma agama. Ada lagi satu
budaya hilang karena budaya tersebut dianggap sebagai satu budaya yang
membahayakan akidah.
Budaya-budaya
yang menyangkut makanan asli satu daerah dan pakaian daerah tertentu. Untuk
makanan tradisional, ada beberapa jenis yang kini telah jarang ditemui atau
bahkan sudah tak pernah lagi dijumpai apalagi dijual orang. Keadaan ini terjadi
karena rasa makanan tradisional tersebut yang dianggap tak terlalu lezat atau
cara pembuatannya yang rumit.
Satu
alasan lagi mengapa satu budaya yang menyangkut makanan ini bisa hilang karena
sulitnya mendapatkan bahan pembuatan makanan tersebut. Ketiadaan generasi muda
yang mampu membuat satu jenis makanan selezat yang dibuat oleh para nenek
dahulu, juga menyumbang satu alasan mengapa begitu sulit melestarikan satu
makanan tradisional. Hal ini juga dipengaruhi oleh lidah-lidah anak muda yang
telah rusak oleh makanan tidak sehat yang disajikan oleh berbagai restoran
cepat saji.
Melestarikan
Kebudayaan Daerah
Indonesia
dengan letak geografis sebagai negara kepulauan memiliki aneka ragam adat dan
budaya daerah yang tersebar merata di seluruh tanah air. Bentuk geografis
kepulauan ini di satu sisi juga perlu diwaspadai oleh para generasi muda akan
pelestarian aneka ragam budayanya.
Bukan
hal baru lagi bahwa telah sangat banyak budaya-budaya yang kita miliki perlahan-lahan
diakui secara sepihak oleh negara tetangga. Dan kita sebagai rakyat Indonesia
yang terkenal dengan sikap ramah tamah dan sopan santun, ternyata hanya bisa
mengelus dada. Lagi-lagi kita tak dapat berkutik. Bahkan ketika pulau kita
akhirnya jatuh kenegara tetangga, kita pun tak dapat berbuat banyak.
Ada
beberapa hal konkrit yang dapat kita lakukan untuk mengantisipasi pencurian
kebudayaan daerah Indonesia oleh negara tetangga, diantaranya:
1. Mengenali
dan bangga akan budaya daerah
Penyakit
masyarakat kita terkadang tidak bangga dengan produk dan budaya sendiri. Kita
lebih bangga dengan budaya-budaya impor yang sebenarnya tidak sesuai dengan
budaya kita sebagai orang Timur. Anak-anak kita bahkan terkadang tidak lagi
mengenal aneka ragam budayanya.
Budaya
daerah banyak yang hilang dikikis zaman oleh sebab kita sendiri yang tidak mau
mempelajari dan melestarikannya. Alhasil kita baru bersuara ketika negara lain
sukses dan terkenal dengan budaya yang mereka curi secara diam-diam dari
kita.
Sebagai
contoh; Anak-anak kecil zaman sekarang saat ditanya soal mainan, tentu mereka
lebih memilih dunia playstation ketimbang mainan tradisional.
2. Kebijakan
pemerintah
Bagaimanapun
pemerintah memiliki peran yang cukup strategis dalam upaya pelestarian
kebudayaan daerah di tanah air. Pemerintah harus mengimplementasikan
kebijakan-kebijakan yang mengarah pada upaya pelestarian kebudayaan
nasional.
Salah
satu kebijakan pemerintah yang pantas didukung adalah penampilan
kebudayaan-kebudayaan daerah di setiap even-even akbar nasional. Misalnya
tari-tarian, lagu daerah, dan sebagainya.
Semua
itu harus dilakukan sebagai upaya pengenalan kepada generasi muda, bahwa budaya
yang ditampilkan itu adalah warisan dari leluhurnya. Bukan berasal dari negara
tetangga.
Demikian
juga upaya-upaya melalui jalur formal pendidikan. Masyarakat harus memahami dan
mengetahui berbagai kebudayaan daerah yang kita miliki. Pemerintah juga dapat
lebih memusatkan perhatian pada pendidikan muatan lokal
Melestarikan
budaya daerah berbasis IT, dengan cara :
1. Manfaatkan
Manfaatkanlah perangkat IT yang kamu punya untuk melestarikan budaya daerah di daerahmu, kamu bisa memulainya lewat blog, website, email, forum, jejaring sosial, ataupun yang lainnya. Pokoknya masih banyak deh perangkat IT yang bisa kamu manfaatkan, tergantung kemampuanmu.
2. Intensifkan
Intensifkan gerakan pelestarian budaya daerah yang sedang kamu jalankan, jangan setengah-setengah. Kita jangan berpikir gimana nanti, namun nanti gimana, kalau kamu mempunyai rasa primordialisme (kedaerahan) yang tinggi pasti kamu akan mengintensifkan gerakan gerakan pelestarian budaya daerah yang sedang kamu jalankan.
3. Promosikan
Setelah semuanya dinilai matang, promosikan segencar-gencarnya budaya daerah di daerah kepada orang lain, mulai dari keluarga, kerabat, sahabat, teman, tetangga, bahkan orang luar negeri sekalipun.
4. Edukasikan
Nah ini tahap terakhir kawan, edukasi disini maksudnya ialaha mengimplementasikan (menerapkan) budaya daerah yang kamu lestarikan di dalam kehidupan sehari-harimu, jangan sungkan-sungkan untuk memberikan edukasi tentang pentingnya pelestarian budaya daerah pada saat obrolan hangat bersama siapapun, entah itu teman, sahabat, atau keluarga.
1. Manfaatkan
Manfaatkanlah perangkat IT yang kamu punya untuk melestarikan budaya daerah di daerahmu, kamu bisa memulainya lewat blog, website, email, forum, jejaring sosial, ataupun yang lainnya. Pokoknya masih banyak deh perangkat IT yang bisa kamu manfaatkan, tergantung kemampuanmu.
2. Intensifkan
Intensifkan gerakan pelestarian budaya daerah yang sedang kamu jalankan, jangan setengah-setengah. Kita jangan berpikir gimana nanti, namun nanti gimana, kalau kamu mempunyai rasa primordialisme (kedaerahan) yang tinggi pasti kamu akan mengintensifkan gerakan gerakan pelestarian budaya daerah yang sedang kamu jalankan.
3. Promosikan
Setelah semuanya dinilai matang, promosikan segencar-gencarnya budaya daerah di daerah kepada orang lain, mulai dari keluarga, kerabat, sahabat, teman, tetangga, bahkan orang luar negeri sekalipun.
4. Edukasikan
Nah ini tahap terakhir kawan, edukasi disini maksudnya ialaha mengimplementasikan (menerapkan) budaya daerah yang kamu lestarikan di dalam kehidupan sehari-harimu, jangan sungkan-sungkan untuk memberikan edukasi tentang pentingnya pelestarian budaya daerah pada saat obrolan hangat bersama siapapun, entah itu teman, sahabat, atau keluarga.